Dia punya sebuah cermin tua di kamarnya. Cermin yang selalu menjawab semua pertanyaannya. Mengatakan apa adanya. Ketika suatu hari dia mengubah penampilannya, sifatnya pun berubah. Dia melangkah di pematang yang telah diubahnya menuju ke lahan impian. Ternyata lahan itu tidak seperti yang diharapkannya. Begitu banyak onak duri menyemaki setangkai mawar cinta yang tumbuh tak terduga. Dan dia harus kembali ke tempat dari mana dia datang.