Ini adalah kisah cinta antara Sandra dan Edgar, dengan sifat keduanya yang
hampir mirip. Sandra adalah gadis pendiam dan Edgar adalah lelaki yang dingin.
Sandra yang awalnya menjalani home schooling, terpaksa harus pindah ke
sekolah formal karena paksaan ayahnya. Sifat pendiamnya membuat Sandra
sulit bersosialisasi, sehingga membuat semuanya terasa sukar dijalani. Terlebih,
Sandra memiliki sebuah fobia yang tak biasa, yaitu fobia terhadap sentuhan. Ia
sama sekali tidak bisa disentuh, dan bisa pingsan bila mendapat sentuhan sedikit
saja. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Edgar, siswa yang dijuluki pangeran es
oleh orang-orang di sekitarnya.
Lelaki itu memang terkenal dingin, cuek, dan jarang bicara. Namun, ketika
mengetahui tentang fobia yang dialami Sandra, muncul keinginan dalam
hatinya untuk melindungi gadis itu. Edgar bisa menunjukkan perhatian dan rasa
sayangnya tanpa harus banyak bicara.
Mereka bisa saling memahami, meskipun hanya dalam diam. Dan ini adalah
sebuah gambaran tentang es yang dingin dan beku, tetapi ternyata memiliki
kehangatan di dalamnya.