"Akan kita kalahkan perempuan itu, Rianti. Enam tahun yang lalu Ibu sudah pernah mengalahkannya! Waktu itu, mereka juga sudah punya anak!"
"Tapi saya tidak sampai hati memisahkan mereka, Bu! Anak itu membutuhkan ayah…."
"Dan kau tidak membutuhkan suamimu, anak bodoh?"
"Tentu saja saya membutuhkan suami saya, Bu. Tapi jika kebahagiaan saya harus ditukar dengan penderitaan
seorang anak kecil…"
Di tepi jeram kehancuran yang hampir menjerumuskan bahtera impian, Rianti dihadapkan pada dua pilihan: Kebahagiaan atau… Pengorbanan?