Dua sahabat, Jalu dan Bima, menikmati hari-hari mereka sebagai siswa SD di Desa Wonokasihan. Suatu hari, mereka tak sengaja mengetahui rencana sabotase di jalur kereta api wisata jurusan Ambarawa-Bedono yang bisa membahayakan para penumpang.
Berpacu dengan waktu, Jalu dan Bima berusaha mencegah terjadinya kecelakaan kereta wisata itu. Namun ternyata situasi menjadi kian berbahaya, sampai Jalu dan Bima tak mampu berkutik dan hanya bisa mengharapkan pertolongan Turi dan Taufan, sesama anggota grup penggemar kereta api yang belum pernah mereka temui sekali pun.
Berhasilkah mereka mencegah terjadinya kecelakaan kereta api dengan lokomotif B2503 yang bersejarah itu dan membuat para pelaku sabotase menerima ganjarannya?