"Cintamu kepada Salman salah alamat!"
"Cintamu sendiri tidak kesasar?"
"Keliru kalau Fani mengira Mbak masih mencintai Salman."
"Jadi kamu sudah tidak mencintainya lagi tapi rnasih tidak rela perempuan Iain memiIikinya? Termasuk adikmu sendiri?"
Belasan tahun Ananta menyimpan rahasia itu. Sampai suatu saat Fani jatuh cinta. Dan Ananta harus berjuang mati-matian untuk mengenyahkan Iaki—laki itu dari kehidupan Fani. Tetapi usahanya sia-sia belaka....
"Ada kabar gembira untukmu. Fani hamil!"
"Apa artinya semua ini, Fan?"
"Artinya? Sederhana. Fani hamil. Kamu tidak dapat mencegah suamimu mengawini perempuan yang telah dihamilinya, bukan? Nah, aku hanya meniru jejak perernpuan yang telah berhasil merampas suamimu!"
Tersuruk dalam lumpur cinta, tak ada jalan kembali tanpa noda!
"Kumohon padamu, berilah aku kesempatan yang belum pernah kuperoleh. Menjadi ibu dari anakku sendiri!"
Tetapi kesempatan itu tak pernah dimiIikinya. Karena sekali kasih berubah menjadi dendam, malapetaka pun telah menunggul"