Untuk sesaat, dua tak terjadi atau terlihat apa-apa.
Ardi sudah mulai cemas bahkan mendekati putus asa, sementara Agus waspada kala melihat Nyi Katon tampak berdiri mengangkang, menempatkan keris yang ia genggam di depan mulut. Sambil bibirnya sibuk merapal mantra.
Lukisan tua yang tergeletak terhampar pada bingkainya di lantai mendadak tampak bergetar. Dan terus bergetar semakin kuat. Membuat lantai maupun benda apa saja yang ada di ruang duduk itu––termasuk mayat Suherman serta Elisa, tampak ikut bergetar.
Seakan ada penghuni perut bumi yang mendadak terjaga dari tidur. Lalu bangkit dengan marah… !