Aku sudah menunggu saat seperti ini. Saat di mana aku dapat menghukum mereka. Atas perbuatan mereka menodai malam suci Jumat Kliwon.
Hari ketika aku dilahirkan harus bersih dari jiwa yang tersesat.
Jejak-jejak telapak tangan berdarah berukuran mungil mengecap di sandaran jok kursi yang terbuat dari kulit. Di sebelahnya terdapat coretan nama Jumat. Modus yang sama seperti kasus-kasus sebelumnya.
Kematian yang tidak biasa. Seperti sebuah mahakarya. Sebuah seni kematian. Kengerian yang indah bagi pelakunya.