Belanda terbirit-birit karena heran menghadapi bangsa nekat, yang menghadapi meriam, bedil, pistol, dan mitraliur hanya dengan bambu runcing, dan kita merdeka. Sekarang, demi kedaulatan negara, kita bisa lebih nekat. Kita lawan mereka dengan kalimat. Ini lebih nekat dibandingkan dengan bambu runcing. Kita lawan mereka dengan puisi, dengan novel, dengan tari-tari, dengan pidato, dengan partai politik, dengan rapat raksasa. Dulu, di negeri tiga gunung: Sumbing, Sindoro, Perahu, di Temanggung, terkenal laskar bambu runcingnya. Sekarang, mereka terkenal karena punya ‘Laskar Tembakau, Laskar Keretek’. Ini kenekatan terkalkulasi. Dan, ideologis sekali sifatnya